Tuesday, January 16, 2018

Sinopsis Serial India Chandra Nandini Episode 16





Episode kali ini dimulai dengan adegan di perkemahan para penjajah Yunani, Chandra mulai menyerang para pasukan Yunani, Helena mendengar suara dari luar. Dia melihat Chandra di sana.

Nandini menuju ruangan Malyketu, dan dia melihat Malyketu berusaha menyakiti seorang pelayan. Nandini menghentikannya.

Helena memberitahu pada Seleucus bahwa di luar ada serangan, "Dia sangat kuat sekarang, aku sudah memperingatkanmu sekarang lihatlah." Seleucus berkata "Tidak ada satu orang pun yang bisa mengalahkan aku." Dia keluar, dan melihat prajuritnya tidak ada yang dibunuh melainkan mereka semua disekap oleh pasukan Chandra. Seleucus hendak berbalik, tiba-tiba mata pedang sudah berada di lehernya. Chandralah yang mengarahkan pedang itu. Seleucus bertanya "Apa mau kalian?" Chandra mengatakan maksudnya kepada Seleucus dan untuk kemenangan atas Magadh.

Kembali ke ruangan Malyketu, Nandini mnyelamatkan pelayan, dan bertanya "Kenapa kau menangis?" Pelayan berkata "Malyketu mencoba untuk menggangguku, "Dia mnceritakan semuanya pada Nandini. Malyketu berkata "Dia berbohong, aku akan memberinya pelajaran." Nandini menghentikannya "Stopp, sekarang cukup. Kau sedang mabuk." Nandini pergi dan membawa pelayan itu bersamanya.

Teman Nandini berkata "Ini tidak aneh jika pelayan melakukan hal itu, itu wajar saja." Nandini "Ayahku tidak pernah melakukan hal itu dan selalu menghormati semua wanita, Visakha. (Wah ni anak gak tahu kelakuan bapaknya aja).

“Wanita bukanlah objek yang bisa digunakan,” kata Nandini. Visakha berkata "Bagaimana bisa kau lebih mempercayai pelayan daripada Malyketu, aku yakin dia sudah berbohong. Pelayan bisa melakukan hal apapun untuk mendapatkan sesuatu, lupakan sajalah masalah ini dan pergilah tidur, besok adalah hari pertunanganmu."

Di perkemahan Yunani, Seleucus berkata "Bunuh aku Chandra." Chanakya menyuruhnya untuk duduk dan berkata "Kau adalah Raja, dan kau sudah pasti mengajari semuanya, kami di sini tidak untuk mengalahkanmu tapi untuk meminta dukungan jadi beritahu kami bahwa kau akan bersama dengan kami." Seleucus berkata "Baik, aku menerima keinginanmu dan pasukanku berada dalam perlindunganmu sekarang."

Chanakya melanjutkan ucapannya "Aku minta satu lagi permintaan, hadiah 500 gajah, dan ijinkan Helena untuk menikah dengan Chandra " Helena terkejut. Seleucus bilang "Tidak bisa, Helena tidak bisa menikah dengannya."
Helena berkata "Aku menerima permintaanmu, Chandra sangat cerdas, jadi aku menerima dia sebagai suamiku."

Chanakya berkata "Seleucus percayalah, semua ini demi kebaikan kita semua." Seleucus bilang "Jika Helena siap dengan semua itu aku juga akan mendukungnya." Chanakya berkata "Baik, secepatnya kita akan menyusun pernikahan Chandra dan Helena menurut tradisi India."

Nandini sudah siap untuk pertunangannya. Di sisi lain teman-teman Chandra memberikan pakaian baru padanya dan berkata "Kau akan berdandan seperti seorang raja hari ini." Nandini dan Chandra tidak merasa senang dengan hal itu. Gautami datang ke ruangan Nandini sambil membawa ladoo, dia berkata "Ini adalah piring ketiga ku." Semua orang tertawa, Visakha bertanya "Kenapa kau harus menghabiskan tiga piring ladoo?" Gautami bilang "Aku sedang mengingat pertunanganku dulu, dan ketika jatuh cinta dengan kakaknya Nandini, dia menyuruh empat laki laki untuk mengangkatku." 

Teman teman Chandra menggodanya "Kau tidak pernah mau untuk menikah, dan sekarang lihatlah kau menikah terlebih dulu dari semua tema-temanmu." Chandra berkata bahwa ini hanya untuk kepentingan politik dan tidak lebih dari itu." Di sisi lain Nandini pun berpikir, "Pernikahan ini hanya untuk kebahagiaan ayah."

Nandini berjalan menuju tempat upacara pertunangannya dengan Malyketu. Helena juga berjalan menuju tempat pernikahannya dengan memakai pakaian adat orang india. Nandini melihat ke arah Malyketu, dia mengingat kejadian kemaren ktika Malyketu hendak menistakan seorang pelayan.

Chandra dan Nandini tidak merasa senang dengan persiapan mereka dan mereka melakukannya hanya untuk kepentingan politik semata. Nandini dan Malyketu melangsungkan pertunangan mereka, Di tempat Chandra dan Helena juga melangsungkan pernikahan mereka. Pandit meminta Seleucus untuk mengikat kain suci. Di sisi lain Pandit  juga menyuruh Nandini untuk memakaikan gelang suci ketangan kiri Malay begitupun sebaliknya.
Malyketu berkata "Lihat, sekarang kita sudah bertunangan dan secepatnya kita akan selalu bersama."
Nandini merasa kesal dengan kata-katanya.

Seorang tamu berkata "Kenapa Nandini bisa menikah dengannya, bukan dengan lelaki pilihannya. Sungguh ini tidak adil, "Helena dan Candra memutari api suci, sementara Nandni dan Malay bertukar cincin. Malyketu  memegang tangan Nandni, Nandni marah dan melepasnya dengan paksa. Chandra memakaikan sindoor di kening Helena. Upacara di kedua tempat telah selesai, Chandra dan Helena sudah resmi menikah, Nandini dan Malyketu sudah resmi bertunangan.

Chandra berkata "Helena, sebaiknya kau pergi ke tendamu dan istirahatlah." Nandini keluar dari acara pertunangan, dia berdiri di balkon melihat bulan purnama. Temannya, Visakha bertanya "Kenapa kau melihat bulan seperti itu?" Nandni berkata "Aku merasa aneh, bulan ini selalu ada untuk menyinari mala- malam kita."
Visakha berkata "Seorang gadis melihat bulan biasanya dia merindukan seseorang dari separuh hatinya, tapi lihat calon suamimu sudah ada disini." Dia melihat ke arah Malyketu. Nandini bilang "Bulan ini adalah pelindungku dan ia selalu menolongku."

Sementara di tempat lain, Chandra juga sedang memperhatikan bulan purnama. Temannya bertanya "Kenapa kau melihat bulan?" Chandra berkata "Bulan ini selalu membuatku berpikir kenapa ibuku memberiku nama Chandra?" Temannya berkata "Sekarang khawatirlah tentang malam pertamamu, pergilah ke kamarmu." Dia meledek.

Chandra masuk ke dalam tendanya, dia terkejut melihat Helena berbaring di kamar tidurnya. Helena menatapnya sambil tersenyum, "Kau terlihat aneh, kau terkejut melihat istrimu berada di kamarmu, kemarilah." Helena menggerakkan jari telunjuknya agar Chandra mendekat padanya. Chandra merasa gugup tapi dia berusaha santai mendekati Helena. Helena menggulingkan badannya kemudian dia menunjukkan sebuah peta yang digambar diatas seprei.

Helena berkata "Ini alasan terbesar dari pernikahan kita, dan sekarang seluruh pasukan Yunani adalah milikmu dan sekarang bagaimana kita akan melangkah maju." Chandra dan Helena mendiskusikan rencana penyerangan mereka.

Chandra dan Helena terikat hanya untuk politik, satu tujuan mereka adalah untuk menyerang Magadh, dan mereka tidak punya perasaan cinta satu sama lain. Malyketu mengirim surat pada Nandini. Visakha temannya berkata "Aku akan membacanya." Nandini melepaskan gelang suci pertunangannya, kemudian melemparnya. Visakha berkata "Kami di sini mengganggumu, tapi....." Nandini berteriak "Cukup, berikan surat itu padaku."

Nandini membacanya. Beginilah isi surat si menyebalkan Malyketu itu:
Hari ini kita terikat bersama, tapi kau tidak terlihat senang, dan alasannya adalah aku, aku tahu itu. Maafkan aku, aku butuh kesempatan untuk mengenalmu dan memulai kebahagiaan yang baru, beri aku kesempatan. (Jangan percaya neng).
 
Nandini berkata pada pelayan "Sampaikan kepadanya bahwa aku tidak tertarik." Visakha bertanya "Kenapa kau lakukan ini, beri dia kesempatan." Nandini berkata "Karena dia seorang pembohong." Visakha menasihatinya “Sekali-kali dengarkanlah dia." Nandini pergi menemui Malyketu. Malyketu melihatnya, dia berpikir bahwa hari ini dia tidak akan membiarkannya pergi.”

Malyketu menyuruh pelayan untuk pergi. Nandini merasa curiga, Malyketu berkata "Nandni, semalam adalah sebuah kecelakaan, aku tidak pernah bermaksud untuk menistakan wanita, tolong maafkan aku."
Malyketu memeluk erat Nandini dari belakang. Nandini berteriak "Apa yang kau lakukan?" Dia melepaskan tangan Malyketu. Nandini brjalan mundur, dia menabrak sebuah kursi dan terjatuh. Malay menggunakan kesempatan itu untuk memeluknya.

Malyketu berkata "Ini bukan kesalahan." Nandini mengancam "Aku akan melaporkanmu kpada ayah." Malyketu berkata "Apa yang kau pikirkan? Apa dia tidak melakukan ini pada istri-istrinya dulu." Nandini mendorongnya dan segera lari dari tempat itu.

Adegan bergeser ke Chandra. Chandra dan Helena tengah bersama dengan pasukannya. Chandra berkata "Helena, ini adalah yang kedua kalinya aku menyerang Magadh, aku sarankan kau tetap bersama Acharya." Helena bilang "Aku akan di sini bersamamu, aku ingin melihat Malyketu berada dib awah kakiku." Chandra berkata "Aku berjanji padamu, tidak ada satu orang pun yang akan menyentuh Malyketu, kepalanya akan hilang dengan tebasan pedangmu."

Nandini berlari ke kamar Padmanand, dia menangis. Nandini mengadu "Ayahhhhhh. ... Ayyaaaaah." Padmanand berkata "Jangan menangis, katakan apa yang terjadi!" Avantika dan Sunanda datang. Avantika mendekati Nandni. Nandni bilang "Malyketu berusaha untuk menyakitiku." Padmanand marah, "Bagaimana bisa dia melakukan itu, aku tidak akan membiarkannya hidup." Dia memanggil pelayan dan menyuruhnya untuk menjaga Nandini.

Avantika berkata "Lihat! Bagaiman dia memperlakukan putriku?" Sunanda menyela "Apa yang salah dengan itu?" Avantika berkata "Diam kau! Apa kau tidak melihat rasa sakitnya?" Sunanda bilang "Bahkan Nand juga bersama dengan banyak wanita." Avantika bilang "Kau benar, Nand lihatlah ini karena karmamu putriku merasakan sakitnya, sekarang kau rasakan sakit hati seorang ayah." Avantika menangis, dia duduk di depan Nand.

Nand sangat marah, dia menendang meja yang berada di ruangan itu. Nand berteriak "Malyketu aku akan membunuhmu, bagaimana bisa kau membuat putriku menangis?" Dia mengambil pedang kemudian keluar dari kamarnya. Malyketu berbicara sambi mabuk "Nandni, ketika kita menikah maka kehormatanmu berada di kakiku." Dia menenggak alkohol lagi.

Nand berjalan ke arah Malyketu dengan marah, dia juga meletakkan pedang ke lehernya. "Maayketu aku sudah memperingatkanmu jangan pernah kau membuat putriku menangis, dia sudah menerima semua keinginanmu dan bagaimana kau bisa melakukan itu padanya?” Hanya ada satu hukuman yang pantas untuk kesalahanmu ini dan itu adalah mati." Malyketu berlutut di kaki Nand, "Maafkan aku, aku sedang mabuk."
  
Nand berkata "Putriku sudah sangat bermurah hati padamu." Nand hampir menyerang kepala Malyketu, tiba-tiba prajurit datang. Dia berkata bahwa Chandra dan Chanakya menyerang Magadh. Nand terkejut, Malyketu "Raja, aku merasa malu dengan perbuatanku, tapi sekarang kita harus menyelamatkan Magadh dan keluarga kita, jadi tolong utamakan tentang perang ini, kali ini mereka tidak akan kuberi kesempatan untuk lari."

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian