Sunday, July 30, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 26



Episode dimulai dengan Baji yang mencoba menggoda Dutta  yang sedang berlatih tinju di pagi hari. Baji berkomentar apa Dutta membentuk tubuhnya karena cinta. Dutta mengatakan bahwa ia sedang latihan untuk melindunginya dari musuh. Baji terus menggodanya tentang cinta dan Dutta pun memukul rahangnya. Baji meminta Dutta untuk bersiap-siap karena sebentar lagi mereka ada rapat.

Baji duduk di meja Dutta dan melanjutkan omong kosongnya. Dia mengatakan bahwa Dutta tidak tahu apa-apa tentang seorang gadis. Baji mulai memperagakan bagaimana jika Dutta akan melamar seorang gadis. Dutta akan berkata “ Hei dengarkan hatiku saat ini berdetak seperti bomwaktu, bila kau tidak bilang iya maka hatiku akan meledak kemudian”. Dutta tersenyum geli melihat tingkah laku sahabatnya tersebut dan kembali meninju Baji.

Baji kemudian menyarankan Dutta untuk menulis surat cinta kepada Supriya. Dutta hanya menggelengkan kepalanya dan sibuk memukuli tas merah untuk latihan tinju. Baji lalu mendapatkan ide cemerlang. Dia akan menulis surat itu seolah-olah Dutta yang menulisnya. Baji mulai menulis surat. Dutta mengira apa yang dilakukan Baji sudah gila. Baji tidak suka kata-kata yang ditulisnya dan ia membuangnya. Tiba-tiba ide lain terpikirkan olehnya.

Dutta berjalan pergi untuk membersihkan senjatanya. Melihat itu Baji mengatakan bahwa bakat yang Dutta miliki akan sia-sia karena ia tidak bisa mencintai siapa pun, kau justru tertarik untuk merawat senjatamu itu. Mendengar kata-kata Baji tersebut Dutta langsung mengarahkan senjatanya ke kepala Baji dan mengatakan bahwa ia juga bisa menembak pistolnya.

Baji menjadi terlihat serius. Ia mengatakan tembaklah karena hidupku hanya untukmu. Dutta merasa jengkel mendengar ucapan Baji dan ia menampar Baji dengan handuknya. Baji kembali melanjutkan menulis surat dan Dutta berdiri di dekat jendela memikirkan sesuatu. Baji selesai menulis surat. Dutta sangat kesal dan meminta Baji untuk membatalkan rencana konyolnya itu. Apa yang dia harapkan dengan membuat surat itu. Apa dia tidak akan melakukan pekerjaannya dan lebih memilih sebagai tukang pos. Baji mengatakan bahwa ia akan melakukan itu untuk Dutta dan segera pergi. Dutta mengatakan bahwa Baji itu gila tapi ia memiliki hati yang jujur.

Baji dalam perjalanan membeikan surat itu pada Supriya dan di tengah jalan ia bertemu Roop yangsedang mengeringkan cat kukunya. Ia meminta Roop untuk memberikan surat itu pada Supriya tapi Roop mengatakan ia tidak bisa melakukan itu karena cat kukunya belum kering.

Kemudian Baji pergi ke Naku untuk meminta tolong. Saat itu Naku juga sedang melamun. Ia tersesat dalam pikirannya sendiri dan tidak melakukan apa pun. Badi meneriaki Naku yang sedang melamun. Di luar Baji memanggil Naku dan memintanya segera keluar. Baji menunjukkan surat itu kepada Naku. Naku bertanya untuk siapa itu. Baji menjawab untuk Naku. Naku yang polos itu percaya tapi kemudian Baji meralatnya bahwa surat itu untuk Supriya. Baji meminta Naku untuk memberikansurat itu pada Supriya tanpa diketahui siapa pun.

Naku mencoba menemui Supriya saat dia sendirian tapi selalu saja ada orang lain yang datang dan menyela. Naku kembali ke kamarnya dengan masih membawa surat itu . Saat itu adiknya Serdji sedang belajar. Serdji melihat Naku melamun dan bertanya apa dia juga sedang jatuh cinta seperti ibu mereka yang sedang jatuh cinta pada dapur rumah itu. Naku memukul Serdji dan memintanya untuk diam.

Naku bertanya pada Serdji apakah salah membaca surat milik orang lain. Serdji mengatakan bahwa itu sesuatu yang sangat menyenangkan bahkan ia biasa membaca surat cinta milik tetangga mereka dulu. Serdji bilang itu penuh dengan lagu-lagu seperti di film. Naku bertanya apa lagi yang ada di dalamnya. Serdji mengatakan bahwa seseorang sering menulis tentang kecantikan orang yang dicintai dan memintanya untuk datang dalam mimpinya.

Naku berdiri di depan patung Ganesha dan menatap ke kamar Dutta. Naku yang nakal mulai membuka surat itu dan membacanya. Naku membayangkannya dengan suara Dutta. Dalam surat itu Dutta berkata kepada Supriya bahwa dia akan memberikan hidupnya untuk Supriya dan ia merindukannya dan menggambarkan kecantikannya seperti bulan. (Surat cinta yang ditulis Baji atas nama Dutta ini benar-benar klasik).


Setelah membaca surat itu Naku merasa sedih. Naku mengatakan di depan patung Ganesha bahwa Supriya sangat beruntung sementara saya sangat tidak beruntung sehingga nama saya tidak layak ada di dalam surat ini. Naku kemudian berjalan pergi sambil menangis.

Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 27


n

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian